30/05/2015

Kisah untuk Renungan (iii)

Kisah untuk Renungan


Ada seorang anak dan ayahnya sedang berjalan-jalan di lereng bukit. Tiba-tiba, anak itu terjatuh, kakinya yang terluka membuatnya berteriak kesakitan, “AAAhhhhhhhh!!!”

Betapa terkejutnya anak itu, begitu mendengar suara balasan entah dari arah mana, ”AAAhhhhhhhh!!!”
Merasa penasaran, anak itu berteriak jengkel, “Siapa kamu?”
Jawaban yang diterimanya tetap sama, “Siapa kamu?”
Semakin marah, anak itu pun berteriak lagi, “Dasar pengecut!”
Ia lagi-lagi mendapat jawaban, “Dasar pengecut!”
Anak itu berpaling pada ayahnya dan bertanya, “Apa yang terjadi, ayah?”

Si ayah tersenyum dan berkata, “Anakku, cuba perhatikan ya.”
Lalu, berteriaklah si ayah ke arah lereng bukit, “Aku mengagumimu!”
Suara lain menjawab, “Aku mengagumimu!”
Sekali lagi, si ayah berteriak, “Kamu sang juara!”
Suara itu kembali menjawab, “Kamu sang juara!”

Anak itu terkejut, tapi masih belum faham. Lalu, ayahnya menjelaskan, “Ini disebut gema, tetapi seperti itulah kehidupan kita. Hidup ini akan membalas pada kita apa-apa pun yang kita katakan atau lakukan. Hidup kita adalah cerminan daripada perbuatan kita. Jika kamu ingin menerima banyak kasih sayang di dunia, ciptakan lebih banyak kasih sayang dalam hatimu. Jika kamu ingin semakin pintar, tambah kemampuanmu. Hal ini berlaku dalam segala hal. Hidup akan membalas apa pun yang sudah kamu berikan.”

Seperti halnya gema di lereng bukit dalam kisah di atas, kehidupan kita ini bukanlah sebuah kebetulan. Hidup ini adalah cerminan diri kita.


No comments: